Hapus Panduan Aborsi, Facebook Minta Maaf
tekno.kompas.com/read/2012/01/05/07052953/Hapus.Panduan.Aborsi.Facebook.Minta.Maaf
KOMPAS.com - Akhirnya Facebook melayangkan permintaan maaf seputar sensor terhadap halaman Facebook milik aktivis perempuan yang mengkampanyekan aborsi sehat secara mandiri.
Dua hari lalu, Facebook menghapus foto profil yang diposting dr. Rebecca Gomperts di halaman Facebook miliknya karena berisi cara melakukan aborsi yang aman meski dilakukan tanpa bantuan tenaga medis. Facebook mengatakan, penghapusan tersebut merupakan ketidaksengajaan.
Seperti yang dilaporkan Masable, dalam surat pernyataan maafnya, Facebook menyatakan penghapusan itu dilakukan karena tim yang mengatur Facebook's Statement of Rights and Responsibilities terburu-buru.
Facebook mengaku keliru melakukan penghapusan tersebut. "Kebijakan kami ditegakkan oleh tim yang bekerja dari beberapa kantor di seluruh dunia. Tim ini menerima ratusan laporan setiap minggu dan kami menemukan bahwa kami telah menghapus konten yang seharusnya tidak kami hapus," tulis Facebook dalam pernyataan tersebut.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dokter Gomperts memposting foto profil di halaman Facebook yang dikelolanya. Foto tersebut berisi cara-cara melakukan aborsi yang sehat yang bisa dilakukan sendiri oleh perempuan tanpa bantuan tenaga medis. Di hari yang sama, Facebook menghapus foto tersebut.
Setelahnya, Dr Gomperts langsung memajang konfirmasi tersebut ke akun Facebook miliknya. Aksi ini dilakukan untuk mendapat dukungan dari para aktivis dan warga yang mendukung tindakan aborsi yang aman
Para aktivis yang melihat aksi sensor Facebook itu kemudian mengirimkan e-mail kepada Facebook untuk membatalkan penyensoran tersebut. Hari ini, Facebook menyatakan permintaan maaf dan dokter Gomperts pun dapat kembali memposting foto profilnya yang berisi cara aborsi sehat tersebut.
"Kami sangat senang Facebook membatalkan sensor terhadap foto profil di halaman Facebook dokter Gomperts. Terima kasih kepada semua orang yang telah menghubungi Facebook dan memposting solidaritas di halaman Anda sendiri," ungkap grup perempuan yang mendukung dokter Gomperts.
Ini bukan pertama kalinya perusahaan teknologi berbenturan dengan aktivis. Apple Inc juga pernah dituduh sebagai perusahaan anti-aborsi setelah fitur pencari menggunakan suara yang dikembangkan Apple, yakni Siri, menolak memberitahukan dimana letak klinik aborsi.